Selamat Datang di Blog Pribadi Saya, Semoga teman teman betah disini.... jangan lupa isi buku Komentarnya...! Isi Blog dapat digunakan semua. silahkan ambil bila teman memerlukannya.

12 November 2010

Money Is (not) Everything

Banyak pro kontra soal pernyataan di atas, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju bahwa uang adalah segalanya. Saya termasuk orang yang tidak setuju dengan pernyataan bahwa uang adalah segalanya. Tapi, saya juga tidak bisa membantah pernyataan bahwa segalanya butuh uang. Plin plan? I don’t think so….

Masih banyak hal lain yang harus kita nomor satukan dalam hidup ini, yang pertama tentunya Allah SWT. Kemudian kita juga memiliki keluarga, teman, pendidikan, kesehatan, amal dll. So, sangat jelas bahwa uang bukanlah yang nomor satu dalam hidup ini. Tapi dengan uang kita akan lebih mudah menjalankan prioritas-prioritas hidup kita tersebut.
Kalau kita masih kekurangan uang, maka kita akan bekerja keras untuk menutupi kekurangan tersebut. Secara langsung kita mengabdikan diri kita demi uang. Mau buktinya? Kita mendedikasikan minimal 8 jam sehari, 5 hari dalam seminggu untuk bekerja. For what? For money…… Jadi, dalam kondisi ini jelas waktu kita untuk ibadah, keluarga, teman dll akan sangat berkurang sekali.
Bayangkan ketika keluarga Anda sakit dan tidak mendapatkan perawatan yang maksimal, karena kekurangan uang. Bayangkan ketika anak Anda tidak bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik, karena kekurangan uang. Bayangkan seumur hidup Anda tidak bisa menunaikan ibadah haji, karena kekurangan uang. Bayangkan tetangga Anda menderita kelaparan, dan Anda tidak bisa membantu karena Anda juga kekurangan uang. Bayangkan, bayangkan dan bayangkan…..
Hanya orang yang berlebih lah yang tidak perlu mendedikasikan hidupnya untuk mengejar uang. Hanya orang yang memiliki uang yang banyak lah yang bisa menentukan prioritas hidupnya. Hal yang bijak adalah Anda harus berada terlebih dahulu dalam kondisi keuangan yang aman, dalam artian Anda memiliki pasif income yang bisa mengcover semua kebutuhan Anda. Ketika kondisi ini tercapai Anda dapat melakukan hal-hal yang Anda anggap prioritas. Anda bisa bermain seharian dengan anak, bisa beribadah seharian, bisa melakukan kerja social seharian, bisa berkumpul dengan teman seharian, atau kegiatan lain apapun yang Anda mau.
Jadi, mulai sekarang bikin perencanaan keuangan yang bijak. Make sure Anda berada pada jalur yang tepat untuk mencapai financial freedom, sehingga kelak Anda bisa bebas melakukan apapun yang Anda suka.

Jangan Jadi Pengusaha

Bangsa yang besar dan mandiri konon kabarnya adalah bangsa yang mempunyai jiwa kemandirian dengan ditandai oleh besarnya komposisi pengusaha dalam struktur masyarakat.
Hal ini menandakan betapa vitalnya peranan pengusaha dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kaum ini menentukan arah perjalanan hidup suatu bangsa. Apakah bangsa tersebut akan menjadi bangsa mandiri atau menjadi bangsa pengemis.
Wow, berat sekali yah tanggung jawab para pengusaha…. Kalo kita ilustrasikan negara tersebut adalah Indonesia, yang katanya jumlah pengusahanya hanya 0,18% (correct me if i’m wrong) dari jumlah penduduk. Berarti ada sekitar 432 ribu pengusaha yang menanggung kehidupan 239 juta penduduk lainnya dengan segala tanggung jawabnya.
So, jangan jadi pengusaha kalo loe :
1. Ngga kuat menanggung beban mental sebesar itu;
2. Terbiasa tangan di bawah daripada tangan di atas
3. Ngga mau bangsa ini menjadi bangsa mandiri
4. Mau berdesak-desakan dalam 1 pintu surga yang disediakan buat non pengusaha/pedagang



So, the choice is yours…..

KERANJANG TELUR

Ini bukan artikel tentang pedagang telur, karena gue belum pernah punya bisnis telur. Tapi gue coba ngebanyangin kalo gue jadi pedagang telur, pasti gue akan punya beberapa keranjang untuk naro telur-telur gue. Soalnya riskan banget kalo telur gue semuanya ditaro didalam satu keranjang aja. Kalo keranjang gue kenapa-napa, berarti telur gue bisa pecah semua. Rugi bandar dong berarti.
Ilustrasi diatas gue pikir berlaku juga buat sumber penghasilan. Riskan banget kalo kita hanya punya satu sumber penghasilan. Kalo sumber itu ada masalah berarti penghasilan kita juga langsung bermasalah. Ini berlaku buat loe yang bisnis maupun kerja. Loe bayangin kalo tiba-tiba perusahaan tempat loe kerja tiba-tiba kolaps dan loe dirumahkan. Pusing kan loe…. Sementara kebutuhan sehari-hari ngga bisa ditunda, buat makan, anak sekolah, kesehatan dll.
So, mulai sekarang buruan deh pikirin dan kerjain sumber penghasilan lain. Karena kita ngga pernah tau apa yang bakal terjadi ke depannya. Kalo loe ngerasa ngga punya modal dan waktu lagi buat ngerjain sampingan jangan langsung berkecil hati, karena banyak pilihan bisnis sampingan yang bisa loe kerjakan tanpa modal besar dan waktu banyak.

INI BUKAN JALAN GUE !!!

Loe pernah ngedenger kan ada temen loe yang ngomong kayak gitu? Atau jangan2 loe sendiri pernah ngomong kaya gitu? Asal jangan keseringan aja loe ngomong itu sendiri, karena kalo gitu berarti loe termasuk tipe quitter atau gampang nyerah.
Menurut gue judul diatas merupakan cara membela atau menghibur diri dalam menghadapi kegagalan. Karena kita ngga pernah tau bisa ngga kita nyampe ke garis finish, tanpa kita ada di garis finish itu sendiri. Kalo diilustrasikan dengan lomba sprint 100 m, kita bisa liat posisi kita berapa meter lagi dari garis finish. Kalo tinggal 20 m lagi dari garis finish, kita pasti akan maksain dengan sekuat tenaga untuk mencapai finish.
Tapi, masalahnya dalam kehidupan sehari-hari kita ngga punya petunjuk pasti untuk tau berapa jauh lagi kita dari garis finish. Bisa aja kita ngga nyadar bahwa kita udah deket banget dengan tujuan kita, tapi karena udah merasa capek jadi mutusin menyerah.
Kebayang kan kalo bayi punya mental quitter kaya begini. Ketika dia terjatuh dan terjatuh lagi waktu belajar jalan, apa jadinya kalo dia mutusin menyerah dan ngomong “INI BUKAN JALAN GUE, seumur2 gue gak akan bisa jalan”.
So, jangan kalah dong ama bayi dan jangan pernah gunakan lagi kata2 “INI BUKAN JALAN GUE”

Banyak Zakat = Makin Kaya

Pernah ngga loe mikir gini : apa Bill Gates, Soros, Oprah atau siapapun yang hobinya nyumbang gede banget ngga takut miskin ya?
Mereka nyumbang jauh diatas kewajiban zakat yang hanya 2,5%. Prosentase sumbangan mereka mencapai puluhan persen dari jumlah penghasilan mereka.
Mungkin banyak diantara kita yang mikir, gile beneeer… Sementara kita aja kadang-kadang ngeluarin zakat masih suka (pura2) lupa. Ini ada sekelompok orang yang gampang banget menghambur2kan uangnya buat nolongin orang lain. Dan mungkin malah mereka ngga pernah mendengarkan tentang konsep zakat sama sekali. Jadi apa ya kira motivasinya?
Karena gue ngga kenal mereka, jadi gue akan mencoba berhusnudzhon aja. Mungkin motivasi mereka simple aja, yaitu NOLONG ORANG LAIN yang sedang dalam kesulitan. Mungkin ketika mereka lagi lunch sambil ngeliat TV, mereka jadi ngga enak makannya ketika ngeliat berita yang nanyangin tentang kelaparan di Afrika. Mungkin ketika mereka lagi naik pesawat jet pribadi, mereka jadi ngga enak perasaannya ketika mereka ngeliat berita antre minyak tanah di Indonesia.
Selain motivasi, gue lebih tertarik sama satu fakta, yaitu NGGA ADA ORANG JADI BANGKRUT GARA2 SUKA NYUMBANG. Yang ada malah mereka jadi tambah kaya. Kok bisa gitu yah??? Kayanya ngga logis banget, ngga bisa dijelaskan oleh matematika. Logika kita kan selama ini selalu ngajarin kalo kita nyumbang berarti ada kekayaan kita yang keluar. Kalo di akuntansi berarti ada pengurangan sisi aktiva. Makin banyak nyumbang berarti aktiva kita semakin berkurang dan itu ngga bagus kalo menurut itung2an logis.
Tapi kok kenyataannya orang2 beken diatas makin kaya aja ya. Mereka selalu masuk daftar orang terkaya versi majalah ekonomi. Apa rahasianya di balik fakta ini ya?
Ternyata mereka memang pantas jadi orang super kaya, karena mereka ngerti banget ilmu kekayaan itu. Mereka paham ada satu hukum yang selalu bekerja pada setiap orang, yaitu Law of Attraction (Hukum Tarik Menarik). Hukum ini bekerja secara pasti dan konsisten seperti hukum gravitasi. Mereka ngerti banget bahwa semakin banyak harta yang mereka sumbangkan akan menarik lebih banyak lagi rezeki atau kekayaan bagi mereka. Mereka ngerti banget bahwa semakin banyak mereka menyumbang, mereka akan semakin merasakan kondisi selalu kelebihan rezeki dan menurut hukumnya nih mereka akan selalu menarik kelebihan rezeki tersebut. Bahkan kalo menurut film Kun Fayakuun kalo loe ngeluarin zakat 10% dari penghasilan loe, maka loe akan dapat rezeki 100% lagi.
So, ternyata ngga terlalu sulit ya jadi orang kaya, rahasianya cukup simpel yaitu BANYAKIN ZAKAT. Jadi mulai sekarang berlomba2lah dalam berzakat. Kalau di luar rumah loe ngeliat pengemis, anak yatim piatu, tukang becak dll buruan deh loe samperin sambil loe zakatin, karena mereka itu investasi loe baik di dunia maupun di akherat.